Selasa, 24 April 2018


Process Chemistry and Combinatorial Chemistry

Pengertian dan Sejarah Singkat
Kimia kombinatorial merupakan suatu pendekatan dalam ilmu kimia yang melibatkan sintesis berbagai jenis molekul yang berjumlah banyak tetapi erat terkait satu sama lain. Proses ini dibantu oleh simulasi dengan komputer dan peralatan robotik. Kimia kombinatorial mulai digunakan oleh industri pada tahun 1990-an. Namun sebenarnya, perkembangannya sudah dimulai pada tahun 1960-an, pada penelitian tentang sintesis fase padat dari peptida, komponen protein, oleh Robert Bruce Merrifield dari Rockfeller University. Kemudian, teknik sintesis ini dikembangkan lebih lanjut oleh H. Mario Geysen pada tahun 1980-an.
Kombinatorial katalis heterogen adalah metode pembuatan material padat dalam jumlah banyak dengan sifat atau kandungan yang berbeda, yang dilanjutkan dengan uji aktifitas dan selektifitas katalitik secara cepat dan terpadu. Pada teknologi kombinatorial digunakan perlengkapan yang biasanya berukuran mikro, dijalankan secara otomatis (robotik) yang didasarkan pada komputasional dan teknologi informasi (pemrograman). Gagasan utama dari penggunaan teknologi kombinatorial ini adalah untuk mempercepat proses pembuatan material katalis dan uji aktifitasnya secara terpadu, sehingga dapat menghemat banyak waktu untuk mempelajari mulai dari komposisi material sampai dengan hubungannya dengan keaktifannya. Untuk lebih memperjelas,
Gambar 1 menunjukkan perbandingan waktu penggunaan metode konvensional dengan teknologi kombinatorial dalam bidang katalis.
Proses Tradisional dan Proses Kimia Kombinatorial
Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
Perbandingan antara proses sintesis kimia secara tradisional dan kombinatorial dapat diilustrasikan sebagai berikut
Gambar 1: Perbandingan Metode Sintesis Kimia Secara Tradisional dan Kombinatorial
Pada sintesis secara tradisional, sesuai pada contoh di atas, dimisalkan senyawa A direaksikan dengan senyawa B membentuk senyawa AB. Reaksi dilakukan satu demi satu. Sementara itu, pada sintesis secara kombinatorial, dimungkinkan untuk membuat setiap kombinasi yang memungkinkan, mulai dari A1 hingga An, dengan B1 hingga Bn.
Teknik sintesis kimia secara kombinatorial dapat dibuat dalam campuran (bersatu tetapi susunan kimianya masih terpisah secara kimiawi) atau sintesis fase padat.
Analisis Kombinatorial
Proses sintesis molekul-molekul secara kombinatorial dapat menghasilkan banyak ragam molekul. Kimia kombinatorial berperan dalam penemuan beragam molekul senyawa baru yang susunannya berbeda, tetapi serupa.
Melalui analisis kombinatorial, dapat diperoleh jumlah molekul yang terbentuk melalui suatu proses kimia kombinatorial. Perhitungannya menggunakan aturan perkalian. Misalnya, terdapat tiga kelompok molekul, yaitu R1, R2, dan R3. Jika diasumsikan tiga kelompok molekul tersebut tidak bereaksi membentuk senyawa baru dengan sesama kelompoknya, yaitu molekul R1 tidak bereaksi dengan molekul R1 lainnya, demikian juga R2 dan R3, jumlah molekul baru yang dapat terbentuk adalah
NR1 x NR2 x NR3
dengan N adalah jumlah molekul yang direaksikan dalam tiap-tiap kelompoknya.
Proses Sintesis Kombinatorial pada Fase Padat
Sintesis fase padat dianggap sebagai awal perkembangan kimia kombinatorial. Hal ini telah berkontribusi dalam penemuan bahan-bahan baru di bidang obat-obatan, katalisator (pemercepat reaksi), atau penemuan bahan-bahan alam. Sintesis ini merupakan sintesis organik dengan menggunakan bahan pendukung dalam wujud padat.
 Agar dapat berlangsung, sintesis fase padat memerlukan beberapa komponen, yaitu:
1.   Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
2.   Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
3.   Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Sintesis kimia secara kombinatorial pada fase padat memanfaatkan suatu proses yang dinamakan sebagai sintesis “campur dan pisahkan”. Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi. Setelah itu, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi untuk mengaktifkan pereaksi. Setelah reaksi pengaktifan selesai, dilakukan pencucian untuk membersihkan sisa-sisa pereaksi sisa berlebih. Kemudian, porsi-porsi tersebut dicampurkan secara merata. Setelah proses pencampuran, hasil reaksinya kemudian boleh jadi dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi. Reaksi dalam sintesis ini menghasilkan jumlah yang lengkap dari senyawa senyawa dimer (senyawa yang strukturnya merupakan gabungan dari dua buah komponen penyusun) yang mungkin terbentuk.
Jika dimisalkan terdapat X buah komponen (senyawa) yang direaksikan melalui proses yang telah disebutkan sebelumnya, jumlah dimer yang terbentuk adalah
X x X
Jumlah tersebut sesuai dengan aturan perkalian, yang telah disebutkan sebelumnya. Jika proses diulangi sebanyak n kali dengan mereaksikan hasil reaksi sebelumnya dengan komponen satuannya (yang berjumlah X), hasil reaksi yang terbentuk meningkat secara eksponensial, yaitu
Xn
Rumus tersebut sebenarnya merupakan perluasan dari kaidah perkalian, yang juga telah disebutkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa hanya dengan beberapa langkah reaksi, dapat terbentuk banyak ragam molekul yang susunannya berbeda tetapi mirip.
Proses Sintesis Kombinatorial dengan Larutan
Selain sintesis fase padat, ada pula sintesis kombinatorial yang dilakukan pada larutan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi keterbatasan pada sintesis fase padat. Keterbatasan/kekurangan sintesis fase padat untuk sintesis secara kombinatorial, antara lain bahan kimia yang berwujud padat terbatas dan terdapat kesulitan pada saat memantau sejauh mana reaksi berlangsung ketika substrat (bagian yang menjadi perhatian dari reaktan) dan hasil reaksi terkait pada bahan berfase padat. Kelebihan lain dari sintesis dengan larutan adalah tidak diperlukannya bahanbahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat.
Proses sintesis secara tradisional melibatkan reaksi secara bertahap. Hasil reaksi dikarakterisasi dan dimurnikan terlebih dahulu, kemudian melalui proses screening (pemisahan). Setelah pemisahan, tahap ini dapat dilakukan lagi secara berulang untuk membangun senyawa analog (senyawa yang berbeda jenis tetapi serupa) lainnya.
Sementara itu, pada sintesis secara kombinatorial, yang berlangsung secara paralel, substrat bereaksi dengan sejumlah reaktan lainnya membentuk hasil reaksi sejumlah tertentu. Kumpulan ini kemudian melalui proses screening, pemisahan molekulmolekulnya, umumnya tanpa melalui proses pemurnian. Karakterisasi juga dilakukan, tetapi secara lebih minimum. Saringan yang digunakan untuk screening ini memiliki keluaran lebih besar daripada yang digunakan pada sintesis secara tradisional.
Seperti pada sintesis kombinatorial pada fase padat, sintesis larutan secara kombinatorial juga mempercepat pembentukan senyawa-senyawa baru. Terlihat dari gambar, bahwa pada saat yang bersamaan, dapat dihasilkan tiga macam hasil reaksi. Setelah terbentuknya hasil reaksi, karena yang bereaksi pada tahapan selanjutnya adalah kumpulan substrat, hasil reaksi pada tahap berikutnya juga meningkat jumlahnya secara eksponensial

Pertanyaan
1. Apa yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial?
2.  Apa komponen agar sintesis padat dapat berlangsung?


55 komentar:

  1. Hayyy putriiii lihatlah naga ini akan menyerang blog mu hati2 yaa 🐉🐉🐉
    Tunggu naga aku koment dlu



    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  2. 1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  3. Hai Putri, Sebelum negara api menyerang blog ini, menurut saya,
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif.
    Sekian dan terima kasih ☺️

    BalasHapus
  4. 1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif.

    BalasHapus
  5. 1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif.

    BalasHapus
  6. Hay..Hay..putri..sebelum yang ini 👉💣 meledak,menurut beberapa ahli ;
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif.

    BalasHapus
  7. Menurut saya untuk jawaban no. 1 Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda. Sedangkan untuk jawaban no. 2 komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  8. Menurut saya yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  9. Hay putri
    Makasihh materinya cukup menarik
    Aku mau coba jawab nmr 1 aja deh
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.

    BalasHapus
  10. Pertanyaan yg cukup menantang rainy
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  11. 1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.

    BalasHapus
  12. Hai put , menurut saya
    1. ada banyak sekali perbedaannya, diantaranya :
    pada kimia konvensional = satu molekul dalam satu waktu, butuh pemurnian yang ribet, resiko kegagalannya tinggi
    kombinatorial = banyak molekul yg b=direaksikan dalam satu waktu, menghasilkan lebih banyak molekul, cepat, tingkat kegagalannya rendah

    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  13. Hai putri
    Saya akan menjawab pertanyaan kamu :
    1. Sintesis secara kombinatorial melalui reaktan direaksikan bersama-sama dan membentuk banyak produk reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.

    2. Komponen pada sintesis padatan yaitu bahan polimer yang inert dan pengait substrat (zat-zat yang direaksikan). Serta memerlukan strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif.

    BalasHapus
  14. terima kasih atas materinya, menurut saya Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.

    BalasHapus
  15. 1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  16. 1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  17. 1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  18. terimakasih materinyaa..
    saya akan menjawab pertanyaan kedua..

    menurut saya komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
    terimkasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
      2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
      a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
      b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
      c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

      Hapus
  19. Ini putri
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  20. 1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  21. Hai putri aku coba jawab pertanyaan kamu ya.
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  22. Terimakasih putri.
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  23. terimakasih putri,
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  24. Hai anggra
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  25. Hii kak putri, menurut Claudia
    1. ada banyak sekali perbedaannya, diantaranya :
    pada kimia konvensional = satu molekul dalam satu waktu, butuh pemurnian yang ribet, resiko kegagalannya tinggi
    kombinatorial = banyak molekul yg b=direaksikan dalam satu waktu, menghasilkan lebih banyak molekul, cepat, tingkat kegagalannya rendah

    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  26. Halo putrii, aku jawab semua ajaa ya:
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif.
    Semoga membantu yaa

    BalasHapus

  27. 1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  28. hai putri, menurut saya
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  29. 1. ada banyak sekali perbedaannya, diantaranya :
    pada kimia konvensional = satu molekul dalam satu waktu, butuh pemurnian yang ribet, resiko kegagalannya tinggi
    kombinatorial = banyak molekul yg b=direaksikan dalam satu waktu, menghasilkan lebih banyak molekul, cepat, tingkat kegagalannya rendah

    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  30. terimakasih ats penjelasan materinya anggraini

    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  31. boleh jawab yaaa
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus

  32. 1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  33. hei putri...
    semangat belajarnya yaaa
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  34. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sin

    BalasHapus
  35. 1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  36. Hei dek, cek dlu jawaban ku ini
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  37. 1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  38. Materi yang menarik Putri,
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  39. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan) dan Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif harus diperhatikan agar sintesis berjalan dengan baik

    BalasHapus
  40. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  41. Terimakasih anggraini,
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  42. terimakasih pemaparannya
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.

    BalasHapus
  43. Hai anggraini. Menurut saya jawabannya ini
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  44. menarik sekali putri pemaparan anda, Menurut saya jawaban peranyaan anda adalah
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  45. Hai anggrek, menurut saya
    1. ada banyak sekali perbedaannya, diantaranya :
    pada kimia konvensional = satu molekul dalam satu waktu, butuh pemurnian yang ribet, resiko kegagalannya tinggi
    kombinatorial = banyak molekul yg b=direaksikan dalam satu waktu, menghasilkan lebih banyak molekul, cepat, tingkat kegagalannya rendah

    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  46. 1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  47. Bantu komen blog ini ces http://anggrainipanjaitan17.blogspot.co.id/2018/04/processchemistry-and-combinatorial.html
    Ini isi komennya :
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  48. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  49. Akan saya coba jawab
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  50. terimakasih putri,
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  51. 1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  52. Terimakasih kak anggraini.
    Menurut saya
    1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus
  53. Hai kak put , menurut claudia
    1. ada banyak sekali perbedaannya, diantaranya :
    pada kimia konvensional = satu molekul dalam satu waktu, butuh pemurnian yang ribet, resiko kegagalannya tinggi
    kombinatorial = banyak molekul yg b=direaksikan dalam satu waktu, menghasilkan lebih banyak molekul, cepat, tingkat kegagalannya rendah

    2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
    a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
    b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
    c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif

    BalasHapus