Process
Chemistry and Combinatorial Chemistry
Pengertian
dan Sejarah Singkat
Kimia kombinatorial
merupakan suatu pendekatan dalam ilmu kimia yang melibatkan sintesis berbagai
jenis molekul yang berjumlah banyak tetapi erat terkait satu sama lain. Proses ini
dibantu oleh simulasi dengan komputer dan peralatan robotik. Kimia
kombinatorial mulai digunakan oleh industri pada tahun 1990-an. Namun
sebenarnya, perkembangannya sudah dimulai pada tahun 1960-an, pada penelitian
tentang sintesis fase padat dari peptida, komponen protein, oleh Robert Bruce
Merrifield dari Rockfeller University. Kemudian, teknik sintesis ini
dikembangkan lebih lanjut oleh H. Mario Geysen pada tahun 1980-an.
Kombinatorial katalis
heterogen adalah metode pembuatan material padat dalam jumlah banyak dengan
sifat atau kandungan yang berbeda, yang dilanjutkan dengan uji aktifitas dan
selektifitas katalitik secara cepat dan terpadu. Pada teknologi kombinatorial
digunakan perlengkapan yang biasanya berukuran mikro, dijalankan secara
otomatis (robotik) yang didasarkan pada komputasional dan teknologi informasi
(pemrograman). Gagasan utama dari penggunaan teknologi kombinatorial ini adalah
untuk mempercepat proses pembuatan material katalis dan uji aktifitasnya secara
terpadu, sehingga dapat menghemat banyak waktu untuk mempelajari mulai dari
komposisi material sampai dengan hubungannya dengan keaktifannya. Untuk lebih
memperjelas,
Gambar 1 menunjukkan perbandingan
waktu penggunaan metode konvensional dengan teknologi kombinatorial dalam
bidang katalis.
Proses
Tradisional dan Proses Kimia Kombinatorial
Yang membedakan
proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial
adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan)
direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia
yang berbeda-beda.
Perbandingan antara
proses sintesis kimia secara tradisional dan kombinatorial dapat diilustrasikan
sebagai berikut
Gambar 1: Perbandingan Metode
Sintesis Kimia Secara Tradisional dan Kombinatorial
Pada sintesis secara tradisional,
sesuai pada contoh di atas, dimisalkan senyawa A direaksikan dengan senyawa B
membentuk senyawa AB. Reaksi dilakukan satu demi satu. Sementara itu, pada
sintesis secara kombinatorial, dimungkinkan untuk membuat setiap kombinasi yang
memungkinkan, mulai dari A1 hingga An, dengan B1 hingga Bn.
Teknik sintesis kimia
secara kombinatorial dapat dibuat dalam campuran (bersatu tetapi susunan
kimianya masih terpisah secara kimiawi) atau sintesis fase padat.
Analisis
Kombinatorial
Proses sintesis
molekul-molekul secara kombinatorial dapat menghasilkan banyak ragam molekul.
Kimia kombinatorial berperan dalam penemuan beragam molekul senyawa baru yang
susunannya berbeda, tetapi serupa.
Melalui analisis
kombinatorial, dapat diperoleh jumlah molekul yang terbentuk melalui suatu
proses kimia kombinatorial. Perhitungannya menggunakan aturan perkalian.
Misalnya, terdapat tiga kelompok molekul, yaitu R1, R2, dan R3. Jika
diasumsikan tiga kelompok molekul tersebut tidak bereaksi membentuk senyawa
baru dengan sesama kelompoknya, yaitu molekul R1 tidak bereaksi dengan molekul
R1 lainnya, demikian juga R2 dan R3, jumlah molekul baru yang dapat terbentuk
adalah
NR1 x NR2 x NR3
dengan N adalah jumlah molekul yang
direaksikan dalam tiap-tiap kelompoknya.
Proses
Sintesis Kombinatorial pada Fase Padat
Sintesis fase padat
dianggap sebagai awal perkembangan kimia kombinatorial. Hal ini telah
berkontribusi dalam penemuan bahan-bahan baru di bidang obat-obatan,
katalisator (pemercepat reaksi), atau penemuan bahan-bahan alam. Sintesis ini
merupakan sintesis organik dengan menggunakan bahan pendukung dalam wujud
padat.
Agar dapat berlangsung, sintesis fase padat
memerlukan beberapa komponen, yaitu:
1.
Bahan polimer yang inert (tidak tergantung)
terhadap kondisi sintesis
2.
Pengait substrat (zat-zat yang
direaksikan)
3.
Strategi perlindungan untuk dapat
melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Sintesis kimia secara
kombinatorial pada fase padat memanfaatkan suatu proses yang dinamakan sebagai
sintesis “campur dan pisahkan”. Proses ini dilakukan dengan membagi bahan
pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi. Setelah itu, tiap-tiap
porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi untuk mengaktifkan pereaksi.
Setelah reaksi pengaktifan selesai, dilakukan pencucian untuk membersihkan
sisa-sisa pereaksi sisa berlebih. Kemudian, porsi-porsi tersebut dicampurkan
secara merata. Setelah proses pencampuran, hasil reaksinya kemudian boleh jadi
dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi. Reaksi dalam sintesis ini
menghasilkan jumlah yang lengkap dari senyawa senyawa dimer (senyawa yang
strukturnya merupakan gabungan dari dua buah komponen penyusun) yang mungkin
terbentuk.
Jika dimisalkan
terdapat X buah komponen (senyawa) yang direaksikan melalui proses yang telah
disebutkan sebelumnya, jumlah dimer yang terbentuk adalah
X x X
Jumlah tersebut
sesuai dengan aturan perkalian, yang telah disebutkan sebelumnya. Jika proses
diulangi sebanyak n kali dengan mereaksikan hasil reaksi sebelumnya dengan
komponen satuannya (yang berjumlah X), hasil reaksi yang terbentuk meningkat
secara eksponensial, yaitu
Xn
Rumus tersebut
sebenarnya merupakan perluasan dari kaidah perkalian, yang juga telah
disebutkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa hanya dengan beberapa langkah
reaksi, dapat terbentuk banyak ragam molekul yang susunannya berbeda tetapi
mirip.
Proses
Sintesis Kombinatorial dengan Larutan
Selain sintesis fase
padat, ada pula sintesis kombinatorial yang dilakukan pada larutan. Hal ini
dilakukan untuk mengatasi keterbatasan pada sintesis fase padat.
Keterbatasan/kekurangan sintesis fase padat untuk sintesis secara
kombinatorial, antara lain bahan kimia yang berwujud padat terbatas dan
terdapat kesulitan pada saat memantau sejauh mana reaksi berlangsung ketika
substrat (bagian yang menjadi perhatian dari reaktan) dan hasil reaksi terkait
pada bahan berfase padat. Kelebihan lain dari sintesis dengan larutan adalah
tidak diperlukannya bahanbahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis
pada fase padat.
Proses sintesis
secara tradisional melibatkan reaksi secara bertahap. Hasil reaksi
dikarakterisasi dan dimurnikan terlebih dahulu, kemudian melalui proses
screening (pemisahan). Setelah pemisahan, tahap ini dapat dilakukan lagi secara
berulang untuk membangun senyawa analog (senyawa yang berbeda jenis tetapi
serupa) lainnya.
Sementara itu, pada sintesis secara
kombinatorial, yang berlangsung secara paralel, substrat bereaksi dengan
sejumlah reaktan lainnya membentuk hasil reaksi sejumlah tertentu. Kumpulan ini
kemudian melalui proses screening, pemisahan molekulmolekulnya, umumnya tanpa
melalui proses pemurnian. Karakterisasi juga dilakukan, tetapi secara lebih
minimum. Saringan yang digunakan untuk screening ini memiliki keluaran lebih
besar daripada yang digunakan pada sintesis secara tradisional.
Seperti pada sintesis kombinatorial
pada fase padat, sintesis larutan secara kombinatorial juga mempercepat
pembentukan senyawa-senyawa baru. Terlihat dari gambar, bahwa pada saat yang
bersamaan, dapat dihasilkan tiga macam hasil reaksi. Setelah terbentuknya hasil
reaksi, karena yang bereaksi pada tahapan selanjutnya adalah kumpulan substrat,
hasil reaksi pada tahap berikutnya juga meningkat jumlahnya secara eksponensial
Pertanyaan
1. Apa
yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara
kombinatorial?
2. Apa komponen agar sintesis padat dapat
berlangsung?
Hayyy putriiii lihatlah naga ini akan menyerang blog mu hati2 yaa 🐉🐉🐉
BalasHapusTunggu naga aku koment dlu
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
BalasHapus2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Hai Putri, Sebelum negara api menyerang blog ini, menurut saya,
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif.
Sekian dan terima kasih ☺️
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
BalasHapus2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif.
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
BalasHapus2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif.
Hay..Hay..putri..sebelum yang ini 👉💣 meledak,menurut beberapa ahli ;
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif.
Menurut saya untuk jawaban no. 1 Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda. Sedangkan untuk jawaban no. 2 komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
BalasHapusa. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Menurut saya yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
BalasHapus2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Hay putri
BalasHapusMakasihh materinya cukup menarik
Aku mau coba jawab nmr 1 aja deh
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
Pertanyaan yg cukup menantang rainy
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
BalasHapusHai put , menurut saya
BalasHapus1. ada banyak sekali perbedaannya, diantaranya :
pada kimia konvensional = satu molekul dalam satu waktu, butuh pemurnian yang ribet, resiko kegagalannya tinggi
kombinatorial = banyak molekul yg b=direaksikan dalam satu waktu, menghasilkan lebih banyak molekul, cepat, tingkat kegagalannya rendah
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Hai putri
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan kamu :
1. Sintesis secara kombinatorial melalui reaktan direaksikan bersama-sama dan membentuk banyak produk reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. Komponen pada sintesis padatan yaitu bahan polimer yang inert dan pengait substrat (zat-zat yang direaksikan). Serta memerlukan strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif.
terima kasih atas materinya, menurut saya Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
BalasHapus2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
BalasHapus2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
BalasHapus2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
terimakasih materinyaa..
BalasHapussaya akan menjawab pertanyaan kedua..
menurut saya komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
terimkasih
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
Hapus2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Ini putri
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
BalasHapus2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Hai putri aku coba jawab pertanyaan kamu ya.
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Terimakasih putri.
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
terimakasih putri,
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Hai anggra
BalasHapus2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Hii kak putri, menurut Claudia
BalasHapus1. ada banyak sekali perbedaannya, diantaranya :
pada kimia konvensional = satu molekul dalam satu waktu, butuh pemurnian yang ribet, resiko kegagalannya tinggi
kombinatorial = banyak molekul yg b=direaksikan dalam satu waktu, menghasilkan lebih banyak molekul, cepat, tingkat kegagalannya rendah
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Halo putrii, aku jawab semua ajaa ya:
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif.
Semoga membantu yaa
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
hai putri, menurut saya
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
1. ada banyak sekali perbedaannya, diantaranya :
BalasHapuspada kimia konvensional = satu molekul dalam satu waktu, butuh pemurnian yang ribet, resiko kegagalannya tinggi
kombinatorial = banyak molekul yg b=direaksikan dalam satu waktu, menghasilkan lebih banyak molekul, cepat, tingkat kegagalannya rendah
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
terimakasih ats penjelasan materinya anggraini
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
boleh jawab yaaa
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
hei putri...
BalasHapussemangat belajarnya yaaa
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
BalasHapus2. komponen agar sin
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
BalasHapus2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Hei dek, cek dlu jawaban ku ini
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
BalasHapus2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Materi yang menarik Putri,
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan) dan Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif harus diperhatikan agar sintesis berjalan dengan baik
BalasHapuskomponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
BalasHapusa. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Terimakasih anggraini,
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
terimakasih pemaparannya
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
Hai anggraini. Menurut saya jawabannya ini
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
menarik sekali putri pemaparan anda, Menurut saya jawaban peranyaan anda adalah
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Hai anggrek, menurut saya
BalasHapus1. ada banyak sekali perbedaannya, diantaranya :
pada kimia konvensional = satu molekul dalam satu waktu, butuh pemurnian yang ribet, resiko kegagalannya tinggi
kombinatorial = banyak molekul yg b=direaksikan dalam satu waktu, menghasilkan lebih banyak molekul, cepat, tingkat kegagalannya rendah
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
komen
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
BalasHapus2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Bantu komen blog ini ces http://anggrainipanjaitan17.blogspot.co.id/2018/04/processchemistry-and-combinatorial.html
BalasHapusIni isi komennya :
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAkan saya coba jawab
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
terimakasih putri,
BalasHapus1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
BalasHapus2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Terimakasih kak anggraini.
BalasHapusMenurut saya
1. Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Hai kak put , menurut claudia
BalasHapus1. ada banyak sekali perbedaannya, diantaranya :
pada kimia konvensional = satu molekul dalam satu waktu, butuh pemurnian yang ribet, resiko kegagalannya tinggi
kombinatorial = banyak molekul yg b=direaksikan dalam satu waktu, menghasilkan lebih banyak molekul, cepat, tingkat kegagalannya rendah
2. komponen agar sintesis padat dapat berlangsung yaitu
a. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
b. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
c. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif